OLEH: MUBAROK,S.Ag
A.Pengertian
Berlidah Dua (Dzullisaanaini)
Menurut kamus Besar Bahasa
Indonesia, Berlidah dua artinya adalah :
“Kata-katanya tidak tetap (di sini berkata begini, di lain tempat lain pula bicaranya)”.
“Kata-katanya tidak tetap (di sini berkata begini, di lain tempat lain pula bicaranya)”.
Menurut
Imam An-Nawawi , “Yang dimaksud dengan orang bermuka dua atau berlidah dua
ialah orang yang datang kepada satu kelompok dengan menampakkan seolah-olah
dirinya berada di pihak mereka dan berseberangan dengan pihak lawannya. Tetapi
dalam waktu yang sama, dia juga datang kepada kelompok lain dan melakukan hal
yang serupa”.
Dalam
konteks sekarang, orang seperti ini barangkali bisa disebut sebagai oportunis.
Orang yang selalu mencari selamat dan tidak mempunyai idealisme. Yang menurut
imam ghozali dikatakan sebagai kemunafikan yang sebenarnya.
B.Dalil
tentang tercelanya berlidah dua.
1.Q.S
Al-baqoroh ayat 8
Alloh
berfirman :
WA MINANNAASI MAN YAQUULUU AAMANNA BILLLAHI WAL YAUMIL AAKHIRI WAMAAHUM BI MUKMINIIN. Artinya : “Dan sebagian dari manusia ada yang berkata: ‘Kami percaya kepada Allah dan Hari Kemudian’, padahal tidaklah mereka itu orang-orang yang beriman”. (Q.s Al-baqoroh : 8)
2.HR
Bukhori
'Ammar bin Yasir berkata:
"Rasulu'llah Saw bersabda:
من كان له وجهان في الدنيا كان له لسانان من نار يوم القيامة
(Man kaana lahu
wajhaani fiddun-ya kaana lahu lisaanaani minnaarin yaumal-qiyaamati)
Artinya: "Barangsiapa mempunyai dua muka di dunia, niscaya mempunyai dua
lidah dari api neraka, pada hari kiamat".(HR.Bukhori)).
3.HR
BUkhori Muslim
Abu Hurairah berkata: Rosulu'llah Saw bersabda:
تَجِدُوْنَ مِنْ شَرِّ عِبَادِ اللهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: ذَا الْوَجْهَيْنِ الَّذِي يَأْتِي هَؤُلاَءِ بِحَدِيْثٍ وَهَؤُلاَءِ بِحَدِيْثٍ
|
(Tajiduuna min syarri ibaadillaahi
yaumal-qiyaamati, dzal-wajhainilladzii ya'tii haa-ulaa-i bi-hadiitsin wa
haa-ulaa-i bihadiitsin-wa fii laf-dhin aa-khorol-ladzii ya'tii haa-ulaa-i
bi-wajhin wa haa ulaa-i bi- wajhin).
Artinya: "Akan kamu dapati diantara hamba-hamba
Allah yang jahat pada hari kiamat, orang yang bermuka dua, yang mendatangi
mereka ini dengan suatu pembicaraan dan mereka itu dengan suatu
pembicaraan". Dan menurut bunyi yang lain: "Yang mendatangi mereka
ini dengan suatu muka dan mereka itu dengn suatu muka".(HR Bukhori dan
Muslim ).
C.Bahaya
Berlidah dua.
1.Dimurkai
oleh Alloh
Malik bin Dinar berkata: "Aku
membaca dalam Taurat: "Rusaklah amanah, dimana seorang laki-laki serta
temannya, dengan dua bibir yang berlainan. Dibinasakan oleh Allah Ta'ala pada hari
kiamat, tiap-tiap yang berbibir dua yang berlainan.
Nabi
Saw bersabda:
أبغض خليقة الله إلى الله يوم القيامة الكذابون والمستكبرون
والذين يكثرون البغضاء لإخوانهم في صدورهم فإذا لقوهم تملقوا لهم والذين إذا دعوا
إلى الله ورسوله كانوا بطاء وإذا دعوا إلى الشيطان وأمره كانوا سراعا
(Abghodlu khaliiqatillaahi ilalloohi
yaumal-qiyaamatil-kadz-dzaabuuna wal mustakbiruuna wal-ladziina
yuk-tsiruunal-baghdloo-a li ikh-waanihim fii shuduurihim, fa idzaa laquuhum
tamallaquu lahum, wal ladziina idzaa du'uu ilalloohi wa rosuulihi, kaanuu
buthoo-an wa idzaa du-'uu ilasy-syai thaani wa amrihi kaanuu siro'aa).
Artinya: "Makhluk Allah yang amat dimarahi oleh
Allah pada hari kiamat,ialah: orang-orang pendusta, orang-orang sombong dan
mereka yang membanyakkan kemarahan dalam dadanya kepada temannya. Apabila mereka
bertemu dengan temannya, niscaya mereka berminyak-minyak air. Dan mereka,
apabila dipanggil kepada jalan Allah dan Rasul-Nya, niscaya mereka itu lambat.
Dan apabila dipanggil kepada (jalan) setan dan urusannya niscaya mereka itu
cepat".(AlHadits).
2.Dianggap
sebagi orang Munafik.
Ibnu Mas'ud berkata: "Janganlah
ada seseorang kamu itu imma'ah !". Mereka lalu bertanya: "Apakah
imma'ah itu ?". Ibnu Mas'ud menjawab: "Orang yang bersikap menurut
angin". Mereka (para orang-orang sufi) sepakat, bahwa pertemuan dua orang
dengan dua muka itu nifaq (suatu kemunafikan). Dan nifaq itu mempunyai banyak
tanda. Dan salah satu tandanya adalah berlidah dua.
3.Jika
Mati boleh tidak di sholati
Diriwayatkan, bahwa seorang laki-laki
dari sahabat Rasulu'llah Saw meninggal. Lalu Hudzaifah tidak bershalat jenazah
kepadanya. Maka 'Umar r.a. bertanya kepada Hudzaifah: "Seorang laki-laki
dari sahabat Rasulu'llah Saw meninggal dan engkau tidak bershalat
kepadanya". Maka Hudzaifah menjawab: "Wahai Amirul-mu'minin! Karena
dia termasuk orang munafik".
Lalu Umar menjawab: "Demi Allah
! Aku minta tolong padamu, apakah aku ini termasuk diantara mereka atau tidak
?".
Hudzaifah menjawab: "Alloohumma
(ya Allah, ya Tuhanku) ! Tidak ! Dan aku tidak merasa aman daripadanya
seseorang, sesudah engkau". Kalau anda bertanya: "Dengan apakah orang
menjadi berdua lidah dan apa batasnya yang demikian?".
Aku menjawab, bahwa apabila orang
itu masuk ke tempat dua orang yang bermusuhan dan ia bersikap mujamalah
(berbuat-buat baik) terhadap masing-masing dari dua orang tadi dan benar dalam
hal itu, niscaya ia bukan orang munafik dan bukan orang berlidah dua. Karena
seseorang kadang- kadang berbuat-buat persaudaraan terhadap dua orang yang
bermusuhan. Tetapi persandaran yang lemah itu tidak sampai kepada batas ukhuwwah
(persaudaraan yang sebenarnya). Karena kalau sebenarnyalah tercipta
persaudaraan, niscaya akan membawa kepada permusuhan dengan musuhnya.
4.Di
akhirat akan mempunyai dua mulut.
Dalam
sebuah hadits disebutkan, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda, “Barangsiapa yang mempunyai dua muka di dunia, maka pada Hari Kiamat
kelak dia akan diberi dua mulut dari api neraka.” (HR. Abu Dawud dan Ad-Darimi
dari Ammar bin Yasir)[5]
Jika
seseorang diancam akan diberi dua mulut dari api neraka, artinya orang tersebut
pun diancam akan dimasukan ke dalam neraka! Al-Alqami mengatakan, “Orang yang
bermuka dua ini diberi dua mulut oleh Allah kelak ketika di neraka, karena dulu
saat di dunia dia suka mendatangi dua kelompok berbeda dengan muka yang berbeda
pula. Setiap kali datang kepada satu kelompok, dia mengatakan sesuatu yang
berbeda dengan apa yang dikatakannya kepada kelompok lain. Dia mempunyai dua
mulut. Maka Allah pun membuatkan dua mulut baginya di neraka.” Wallahu a’lam”
5.Menciptakan
Permusuhan sesama manusia.
Diriwayatkan
dari Hammad bin Salamah, bahwa ia berkata: Ada seorang laki-laki yang menjual
seorang budak, ia berkata kepada yang membeli: “Tidak ada aib pada diri budak
ini kecuali suka memfitnah”, sang pembeli mengabaikan apa yang ada pada budak
itu, maka ia pun membelinya. Setelah beberapa hari bersama majikannya, budak
itu berkata kepada istri majikannya: “Sesungguhnya suamimu tidak menyukaimu, ia
bahkan ingin menjadikanmu sebagai budak, apakah engkau ingin agar ia
mencintaimu?” Wanita itu menjawab: “Ya”. Maka sang budak berkata kepada wanita
itu: “Ambillah pisau kecil dan potonglah bulu-bulu yang berada di bagian dalam
janggut suamimu saat ia tidur”. Kemudian budak itu datang kepada suaminya dan
berkata: “Sesungguhnya istrimu telah mempunyai teman pria lain dan ia hendak
membunuhmu, apa kamu ingin memastikan hal ini?” Sang suami menjawab: “Ya”, maka
budak itu berkata kepada majikannya: “Hendaklah kamu berpura-pura tidur bersama
istrimu”. Lalu sang suami berpura-pura tidur kemudian datanglah istrinya dengan
membawa pisau kecil untuk memotong bulu-bulu yang terdapat di bagian dalam dari
janggut suaminya, hingga suaminya menduga bahwa istrinya hendak membunuhnya,
maka ia mengambil pisau itu dari tangan istrinya dan membunuhnya, maka datanglah
keluarga istrinya dan membunuh sang suami, lalu datang keluarga suami, hingga
terjadilah peperangan antara keluarga suami dengan keluarga istri. Saudaraku, … demikianlah orang yang bermuka dua, ia berusaha membinasakanmu seakan-akan ia menolong dirimu, maka jangan merasa aman dari pengkhianatan si muka dua itu.
D.Berlidah dua dalam Pewayangan.
Dalam permainan wayang ada seorang tokoh jahat yang bernama
Dasamuka. Dasamuka itu sendiri dapat dimaknai sebagai manusia yang berwajah
sepuluh (dasa=sepuluh, muka=wajah). Sedang dalam pewayangan, nama Dasamuka
adalah nama lain dari Rahwana (arti rah=darah, wana= hutan). Konon, berdasar
cerita pewayangan, Dasamuka adalah raja Alengka yang mahasakti dengan aji
kesaktian Pancasona. Walaupun sudah mati dibunuh, Dasamuka dapat hidup kembali
jika tubuhnya menyentuh tanah. Wataknya angkara murka, sewenang-wenang terhadap
rakyatnya dan gemar terhadap para perempuan cantik. Ketika Dasamuka merebut
Dewi Shinta(istri Sri Rama) secara licik, sempat diperingatkan oleh adiknya,
Gunawan Wibisono. Namun Dasamuka malah tega membunuh Gunawan Wibisono lalu
membuang jasadnya ke laut secara rahasia. Sikap Dasamuka terhadap warga
kerajaannya tetap tenang seperti biasa, seolah-olah tak pernah terjadi
pembunuhan kejam terhadap adiknya sendiri.
sebagian para pelaku politik Dasamuka di Indonesia masa kini sudah ada yang ditangkap KPK dan dipidana penjara.dari tokoh yang dipenjarakan memang pintar berpura-pura seperti Dasamuka. Di depan publik tampak santun dan religius dengan menjabat partai bernafas agamis. Tapi ketika kasusnya dibuka, ternyata juga doyan perempuan dengan dalih nikah siri. Memprihatinkan. Dalam pewayangan, Dasamuka akhirnya perang tanding dengan Rama hanya karena seorang perempuan. Dasamuka beberapa kali mati terkena senjata Rama bernama panah Guwawijaya, namun berulang kali hidup kembali ketika menyentuh bumi. Melihat hal itu, Anoman yang menjadi senopati Rama menindih raga Dasamuka dengan gunung supaya tidak dapat bangun kembali. Tapi bagaimana dalam realitas politik Indoesia nanti? Semoga saja, Anoman penakluk Dasamuka dalam dunia pewayangan itu dapat segera hadir nyata di Indonesia untuk membersihkan praktik politik Dasamuka yang ambisius dan penuh kepura-puraan tersebut. Kalau tidak ada Anoman di Indonesia, jangan-jangan bisa terjadi Baratayudha
sebagian para pelaku politik Dasamuka di Indonesia masa kini sudah ada yang ditangkap KPK dan dipidana penjara.dari tokoh yang dipenjarakan memang pintar berpura-pura seperti Dasamuka. Di depan publik tampak santun dan religius dengan menjabat partai bernafas agamis. Tapi ketika kasusnya dibuka, ternyata juga doyan perempuan dengan dalih nikah siri. Memprihatinkan. Dalam pewayangan, Dasamuka akhirnya perang tanding dengan Rama hanya karena seorang perempuan. Dasamuka beberapa kali mati terkena senjata Rama bernama panah Guwawijaya, namun berulang kali hidup kembali ketika menyentuh bumi. Melihat hal itu, Anoman yang menjadi senopati Rama menindih raga Dasamuka dengan gunung supaya tidak dapat bangun kembali. Tapi bagaimana dalam realitas politik Indoesia nanti? Semoga saja, Anoman penakluk Dasamuka dalam dunia pewayangan itu dapat segera hadir nyata di Indonesia untuk membersihkan praktik politik Dasamuka yang ambisius dan penuh kepura-puraan tersebut. Kalau tidak ada Anoman di Indonesia, jangan-jangan bisa terjadi Baratayudha