Kamis, 02 April 2020

HIKMAH DIBALIK MUSIBAH

Oleh : Mubarok

A.Pengertian musibah
Secara Bahasa, Musibah asal kata bahasa Arab yakni “ashaba”  yang artinya menimpa, atau membinasakan.
Menurut Istilah, Musibah adalah “Kejadian apa saja yang menimpa manusia yang tidak dikehendaki. Misalnya : “Sakit, rugi dalam berusaha, kehilangan barang, meninggal, bencana alam, wabah penyakit, dan lain sebagainya.

B.Dalil tentang Musibah
Allah Swt berfirman :
اَلَّذِيْنَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ قَالُوْا إِنَّا ِللهِ وَ إِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ
 “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa oleh musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’.”  ( Q.s Al-Baqarah: 156 )

Dalam ayat di atas Musibah dan anugerah adalah dua hal yang tidak luput dari kehidupan manusia.
Islam telah mengajarkan bagaimana menyikapi kedua hal tersebut. saat mendapat musibah kita harus bersabar, karena dengan kesabaran, berharap Allah mengampuni dosa-dosa hambanya.
Jika mendapat anugerah haruslah menyikapinya dengan bersyukur, karena dengan bersyukur maka kita  akan menambah tabungan untuk bekal kehidupan kelak diakherat

C.Hikmah Dibalik Musibah
1. Musibah Mendidik Jiwa Dan Menyucikan Dosa
Allah Ta’ala Berfirman :
وَما أَصابَكُمْ مِنْ مُصيبَةٍ فَبِما كَسَبَتْ أَيْديكُمْ وَ يَعْفُوا عَنْ كَثيرٍ

Artinya : “Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Qs, asy Syura: 30)

2. Mendapatkan Kebahagiaan (Pahala) di Akhirat
kegetiran hidup yang dirasakan seorang hamba ketika di dunia akan berubah menjadi kenikmatan di akhirat. Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, ”Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.”

3. Sebagai Parameter Kesabaran Seorang Hamba
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, “Sungguh menakjubkan kondisi seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Jika memperoleh kelapangan lalu ia bersyukur maka itu adalah baik baginya. Dan jika ditimpa kesempitan lalu ia bersabar maka itupun baik baginya.”

4. Memurnikan Tauhid Dan Menguatkan Hati 
Wahab bin Munabbih mengatakan, “Allah menurunkan cobaan supaya hambanya memanjatkan do’a dengan sebab bala’ tersebut.”
Allah Ta’ala Berfirman :
وَإِذَآ أَنْعَمْنَا عَلَى اْلإِنسَانِ أَعْرَضَ وَنَئَا بِجَانِبِهِ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ فَذُو دُعَآءٍ عَرِيضٍ

Artinya : “Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka maka ia banyak berdo’a.” (Qs, Fust Shilat : 51)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar