OLEH : Mubarok,S.Ag
A.Pengertian Diam
A.Pengertian Diam
Diam
adalah “ 1. tidak bersuara
(berbicara), Contoh :semuanya diam,
tidak ada yg berani mengkritik;
2, tidak bergerak (tetap di tempat),
Contoh : pencuri itu diam saja ketika hendak ditangkap, tidak lari atau
mengadakan perlawanan. 3,
tidak berbuat (berusaha) apa-apa, Contoh
: ia diam saja walau dicemooh dan dihina.
Ketahuilah,
bahwa bahaya lidah itu besar. Tiada terlepas daripada bahayanya, selain dengan
diam. Maka karena itulah, Agama memuji diam dan mengajak kepada diam.
B.Dalil tentang Perintah untuk diam.
1. Hadits
Nabi
Saw :
من كان يؤمن
بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليسكت
Artinya: “Barangsiapa beriman dengan Allah dan hari
akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau ia diam".
2. Atsar
sahabat.
Diantaranya, ialah: Abubakar Siddiq r.a.
meletakkan batu kecil pada mulutnya, untuk mencegah dirinya dari berkata-kata.
Ia menunjukkan kepada lidahnya dan berkata: "Inilah yang mendatangkan
kepadaku hal-hal kebinasaan".
Ibnu Thaus
juga berkata: "Lidahku itu binatang buas. Jikalau aku lepaskan, niscaya ia makan
aku".
C.Hikmah Berlaku diam
1.Terlepas
dari Bahaya lisan (Namimah, Ghibah, Dusta dan lain lain).
sesuai
dengan Hadits Nabi Saw :
من صمت نجا
(Man
shamata najaa).
Artinya: "Barangsiapa diam, niscaya ia terlepas
dari bahaya". (HR. At-tirmidzi dg sanad do’if).
2.Dapat
memikirkan akibat yang akan terjadi dikemudian hari.
Sesuai
dengan sabda Nabi Saw
الصمت حكم
وقليل فاعله
(Ash-shamtu
hukmun wa qaliilun faa'iluh).
Artinya: "Diam itu suatu hukum dan sedikitlah
yang melaksanakannya (HR Ad-dailami).
Yang
dimaksung dengan Hukum pada hadits ini, adalah: hikmah dan memikirkan akibat.
3. Dijamin
Masuk Surga.
Sesuai
dengan Hadits dari Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi berkata: "Rasulu'llah Sawbersabda: "Barangsiapa menjamin bagiku,
apa yang diantara dua tulang rahangnya (lidah) dan yang diantara dua kakinya
(kemaluan), niscaya akan aku jamin baginya sorga". (HR Bukhori).
4. Diakui
sebagai orang beriman. Sesuai dengan Hadits dari Abu Hurairah yang berkata: Rasulu'llah Saw bersabda:
من كان يؤمن
بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليسكت
Artinya: “Barangsiapa beriman dengan Allah dan hari
akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau ia diam".
5. Hatinya
meiliki banyak Hikmah.
Sesuai
dengan Hadits Nabi Sawbersabda: "Apabila
kamu melihat orang mu'min itu pendiam dan mempunyai kehormatan diri, maka
dekatilah dia! Karena ia akan mengajarkan ilmu-hikmah" (Alhadits).
6.Hatinya
dapat menyaring Segala apa yang akan diucapkan oleh lidahnya.
Sesuai Hadits Nabi Saw bersabda: "Sesungguhnya
lidah orang mu'min itu dibelakang hatinya. Apabila ia berkehendak mengatakan
sesuatu, niscaya dipahaminya dengan hatinya.Kemudian, dilalukannya dengan
lidahnya. Dan lidah orang munafiq itu, dihadapan hatinya. Apabila ia
bercita-cita akan sesuatu, niscaya dilalukannya dengan lidahnya dan tidak
dipahaminya dengan hatinya" (Dirawikan Al-Kharaithi dari Al-Hasan Al-Bashari.).
7.Terhindar
dari Dosa dan Siksa Neraka.
Nabi
kita Saw bersabda: "Barangsiapa
banyak perkataannya, niscaya banyak terperosoknya. Barangsiapa banyak
terperosoknya, niscaya banyak dosanya. Dan barangsiapa banyak dosanya, niscaya
neraka lebih utama baginya".
Perkataan
itu ada empat bahagian, Yaitu : 1. Memadorotkan semata-mata, 2. Manfa'at semata-mata. 3. Ada padanya madorot dan
manfa'at, 4. Tidak ada padanya madorot dan manfa'at.
Hem...bagaimana klo diam tak menulis artikel
BalasHapusKlu isi artikelnya menjurus kepada maksiat yang mendingan tidak tidak menulis/diam
BalasHapus