Rabu, 25 Mei 2016

KEUTAMAAN DIAM


OLEH : Mubarok,S.Ag
 
A.Pengertian Diam
Diam adalah “  1. tidak bersuara (berbicara), Contoh :semuanya  diam, tidak ada yg berani mengkritik;
2, tidak bergerak (tetap di tempat), Contoh : pencuri itu diam saja ketika hendak ditangkap, tidak lari atau mengadakan perlawanan.  3, tidak berbuat (berusaha) apa-apa,  Contoh : ia diam saja walau dicemooh dan dihina.
Ketahuilah, bahwa bahaya lidah itu besar. Tiada terlepas daripada bahayanya, selain dengan diam. Maka karena itulah, Agama memuji diam dan mengajak kepada diam.

B.Dalil tentang Perintah untuk diam.
1. Hadits Nabi   Saw :

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليسكت
Artinya: “Barangsiapa beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau ia diam".

2. Atsar sahabat.
Diantaranya, ialah: Abubakar Siddiq r.a. meletakkan batu kecil pada mulutnya, untuk mencegah dirinya dari berkata-kata. Ia menunjukkan kepada lidahnya dan berkata: "Inilah yang mendatangkan kepadaku hal-hal kebinasaan".
Ibnu Thaus  juga berkata: "Lidahku itu binatang buas. Jikalau aku lepaskan, niscaya ia makan aku".

C.Hikmah Berlaku diam

1.Terlepas dari Bahaya lisan (Namimah, Ghibah, Dusta dan lain lain).
sesuai dengan Hadits Nabi  Saw :
من صمت نجا
(Man shamata najaa).
Artinya: "Barangsiapa diam, niscaya ia terlepas dari bahaya". (HR. At-tirmidzi dg sanad do’if).

2.Dapat memikirkan akibat yang akan terjadi dikemudian hari.
Sesuai dengan  sabda Nabi  Saw
الصمت حكم وقليل فاعله
(Ash-shamtu hukmun wa qaliilun faa'iluh).
Artinya: "Diam itu suatu hukum dan sedikitlah yang melaksanakannya (HR Ad-dailami).
Yang dimaksung dengan Hukum pada hadits ini, adalah: hikmah dan memikirkan akibat.

3. Dijamin Masuk Surga.
Sesuai dengan Hadits dari Sahl bin Sa'ad As-Sa'idi berkata: "Rasulu'llah  Sawbersabda: "Barangsiapa menjamin bagiku, apa yang diantara dua tulang rahangnya (lidah) dan yang diantara dua kakinya (kemaluan), niscaya akan aku jamin baginya sorga". (HR Bukhori).

4. Diakui sebagai orang beriman. Sesuai dengan Hadits dari Abu Hurairah yang berkata: Rasulu'llah  Saw bersabda:

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليسكت
Artinya: “Barangsiapa beriman dengan Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau ia diam".

5. Hatinya meiliki banyak Hikmah.
Sesuai dengan Hadits Nabi  Sawbersabda: "Apabila kamu melihat orang mu'min itu pendiam dan mempunyai kehormatan diri, maka dekatilah dia! Karena ia akan mengajarkan ilmu-hikmah" (Alhadits).

6.Hatinya dapat menyaring Segala apa yang akan diucapkan oleh lidahnya.
Sesuai  Hadits Nabi  Saw bersabda: "Sesungguhnya lidah orang mu'min itu dibelakang hatinya. Apabila ia berkehendak mengatakan sesuatu, niscaya dipahaminya dengan hatinya.Kemudian, dilalukannya dengan lidahnya. Dan lidah orang munafiq itu, dihadapan hatinya. Apabila ia bercita-cita akan sesuatu, niscaya dilalukan­nya dengan lidahnya dan tidak dipahaminya dengan hatinya" (Dirawikan Al-Kharaithi dari Al-Hasan Al-Bashari.).

7.Terhindar dari Dosa dan Siksa Neraka.
Nabi kita Saw bersabda: "Barangsiapa banyak perkataannya, niscaya banyak terperosoknya. Barangsiapa banyak terperosoknya, niscaya banyak dosanya. Dan barangsiapa banyak dosanya, niscaya neraka lebih utama baginya".


Perkataan itu ada empat bahagian, Yaitu : 1.  Memadorotkan semata-mata, 2.  Manfa'at semata-mata. 3.  Ada padanya madorot dan manfa'at, 4.  Tidak ada padanya madorot  dan manfa'at.


2 komentar:

  1. Hem...bagaimana klo diam tak menulis artikel

    BalasHapus
  2. Klu isi artikelnya menjurus kepada maksiat yang mendingan tidak tidak menulis/diam

    BalasHapus