Selasa, 23 Februari 2021

 

BUAH TAKWA

A.Pengertian Taqwa

Taqwa adalah :

امتثال اوامرالله عز وجل واجتناب نواهيه سرا وعلانية

Artinya : "Menjalankan segala perintah Allah 'Azza wajalla serta menjauhi segala laranganNya, baik ketika bersendirian ataupun ketikan dalam keramaian".

 Taqwa tidak akan pernah sempurna sebelum seseorang melakukan dua hal, yakni Takhalli dan Tahalli.

Takhalli yaitu "meninggalkan segala perbuatan yang rendah (hina/ buruk)". Sedangkan Tahalli adalah "Menghiasi diri dengan segala sifat dan prilaku yang baik".

B. Dalil tentang perintah bertaqwa

Allah Ta'ala berfirman :

ياايهااللذين امنوااتقواالله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون

Artinya : "Wahai Orang orang beriman bertakwalah kalian kepa Allah dengan sebenar benarnya Taqwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim".   [ Q.s. Ali Imran : 102 ] 

Abu Hurairah R.A telah berkata : Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam ditanya :

يارسول الله من اكرم الناس ؟

قال : اتقاهم

Artinya : Wahai Rasulallah, siapakah manusia yang paling Mulya ? Nabi menjawab : Mereka yang paling bertakwa. [ H.R. Muttafaqun 'alaih ] 

C. Beberapa Sebab Supaya dapat  Bertakwa :

1. Hendaklah seseorang senantiasa menyadari bahwa dirinya hanyalah seorang hamba yang lemah, sedangkan Allah adalah Dzat yg maha kuat dan maha Mulya; dan tentu tidaklah pantas jika yang lemah itu durhaka kepada yang kuat.

2. Hendaklah seseorang selalu mengingat ingat tentang kebaikan Allah yang telah dilimpahkan kepadanya, baik yang berupa kesehatan, keimanan, kecerdasan, harta benda, dan lain sebagainya.

3. Hendaklah seseorang selalu mengingat bahwa dirinya pasti akan mengalami kematian, dan dihadapannya hanya ada Surga dan Neraka.

 D. Buah Takwa

Takwa akan membuahkan dua kebahagiaan, yaitu "Kebahagiaan dunia" dan "Kebahagiaan Akhirat".

1.Kebahagiaan dunia misalnya “Mendapat ketinggian derajat, mendapat kebaikan dari sesama, mendapat rezeki yang cukup, dan lain sebagainya”.

2.Kebahagian Akhirat misalnya “Selamat dari adzab Neraka dan dimasukkan kedalam Surga”.

 

والله اعلم بالصواب

تيسير الخلاق و رياضالصالحين

 

By Mubarok ( PAIF Pesawaran ).

 

 

 

Minggu, 14 Februari 2021

 

HANYA ALLOH SEBAGI TUHAN KITA

 Hadits dibawah ini tertera dalam kitab Nashoihul ‘Ibad karya Ibnu Hajar Al-Asqalani yang disyarah oleh Imam Nawawi Albantani.

Hadis Pertama

Sebagaimana diriwayatkan kepadaku oleh Al-Allamah Asy-Syekh Muhammad Al-Khatib Asy-Syami Al-Madani Al-Hambali, yaitu Ibnu Utsman bin Abbas bin Utsman, diterima dari para Syekh beliau dengan sanad muttasil (bersambung) sampai kepada Abu Dzar Al-Ghiffari ra, dari Rosulullah saw dalam sabdanya yang menceritakan firman Allah dalam hadis qudsi. Allah swt berfirman :

YAA  ‘IBAADIA  INNII HARROMTU DH-DHULMA ‘ALAA NAFSII WAJA’ALTUHU BAINAKUM MUHARROMAN FALAA TADHLAMUU

"Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan berbuat aniaya atas diri-Ku dan Aku haramkan pula perbuatan itu pada kalian, maka janganlah kalian saling aniaya.

 YAA ‘IBAADII KULLUKUM DHOOLLUN ILLAA MAN HADAITUHU FASTAHDUUNII AHDIKUM

Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian semua sesat, selain orang yang Aku beri petunjuk. Maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian petunjuk.

 YAA ‘BAADII KULLUKUM JAA-I’UN ILLAA MAN ATH’AMTUHU FASTATH’IMUUNII  UTH’IMKUM

Hai hamba-hamba-Ku! Kalian semua lapar, selain kalian yang Aku beri makan. Maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian makan.

YAA ‘IBAADII KULLUKUM ‘AARIN ILLAA MAN KASAUTUHU FASTAKSUUNII AKSUKUM

Hai hamba-hamba-Ku! Kalian semua tidak berpakaian, selain orang yang Aku beri pakaian. Maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian pakaian.

YAA ‘IBAADII INNAKUM TUKHTI-UUNA BILLAILI WANNAHAARI WA ANAA AGHFIRUDZ-DZUNUUBA JAMII’AA FASTAGHFIRUUNII  AGHFIRLAKUM

Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian berbuat dosa di malam dan siang hari, sedang Aku mengampuni segala dosa, maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi ampunan bagi kalian.

 YAA ‘IBAADII ANNAKUM LANTABLUGHUU DLURRII  FATADLURRUUNII, WALAN TABLUGHUU NAF’II FATANFA’UUNII

Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian tidak akan mampu mendatangkan bahaya atas-Ku dan tidak pula mampu membawa manfaat bagi-Ku.

YAA ‘IBAADII LAU ANNA AWALAKUM WA AKHIROKUM WA INSAKUM WAJINNAKUM KAANUU ‘ALAA ATQOO QOLBI RAJULIN WAHIDIN MINKUM MAA ZAADA DZAALIKA FI MULKII SYAI-AA

Hai hamba-hamba-Ku! Andaikan seorang di antara kalian berhati takwa sejumlah ketakwaan orang-orang dahulu dan sekarang, baik manusia maupun jin, maka semua itu tidak akan menambah sedikitpun pada kerajaan-Ku.

YAA ‘IBAADII LAU ANNA AWWALAKUM WA AKHIROKUM WA INSAKUM WAJINNAKUM KAANUU ‘ALAA AFJARI QOLBI ROJULIN WAHIDIN MINKUM MAA NAQOSHO DZAALIKA MIN MULKII SYAIAA

Hai hamba-hamba-Ku! Andaikan seorang di antara kalian berhati jahat sejumlah kejahatan orang-orang dahulu dan sekarang, baik manusia maupun jin, maka semua itu tidak akan mengurangi sedikitpun pada kerajaan-Ku.

YAA ‘IBAADII LAU ANNA AWWALAKUM WA AKHIROKUM WA INSAKUM WAJINNAKUM QOOMUU FII SHO’IIDIN WAAHIDIN FASA-ALUUNII FA-A’THITU KULLA WAHIDIN MAS-ALATAHU MAA NAQOSHO DZAALIKA MIMMA ‘INDII ILLA KAMAA YANQUSHULMUKHITHU IDZAA UDKHILALBAHRO

Hai hamba-hamba-Ku! Andaikan yang awal sampai yang akhir, manusia dan jin, serempak berdiri di suatu tempat untuk memohon kepada-Ku dan Aku berikan pada tiap-tiap orang akan permintaannya, niscaya semua itu tidak akan mengurangi sedikitpun yang ada pada-Ku selain seperti sebuah jarum jahit dimasukkan ke lautan.

YAA ‘IBAADII INNAMAA HIYA A’MAALUKUM UHSHIIHAA LAKUM TSUMMA UWAFFIIKUM IYYAAHAA  FAMAN WAJADA KHOIRON FALYAHMADILLAAHA WAMAN WAJADA GHOIRO DZAALIKA FALAA YALUUMANNA ILLAA NAFSAHU

Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya semua itu adalah perbuatan kalian yang akan Aku perhitungkan untuk kalian, kemudian aku akan memberikannya dengan penuh kepada kalian. Maka, barangsiapa menemukan kebaikan bersyukurlah kepada Allah dan barangsiapa menemukan selain itu, janganlah mencela, kecuali pada dirinya sendiri."

 

Kamis, 04 Februari 2021

 

Kewajiban Istri Terhadap Suami dalam Islam

Selain memiliki beberapa hak yang harus ditunaikan suami, istri juga memiliki kewajiban terhadap suami yang tak bisa ia abaikan. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut;

 

1. Selalu ta’at pada suami

Istri diwajibkan selalu ta’at pada suami kecuali dalam hal-hal yang melanggar aturan agama dan atau kesusilaan. Ini khususnya berlaku ketika suami menyuruh istri untuk melaksanakan shalat, melakukan ibadah dan melaksanakan kewajiban lain seperti memenuhi undangan, menutup aurat dan lain sebagainya.

Adapun dalam hal-hal lain yang sifatnya relatif dan bisa dibincangkan bersama, istri seharusnya selalu meminta pendapat suami setiap akan membuat keputusan dan langkah dalam hidupnya, semisal terkait dengan pekerjaan, karier, keluarga, pendidikan anak dan lain sebagainya.

 2. Bermuka manis dan menyenangkan suami

Kategori bermuka manis dan menyenangkan suami ini tentu bisa berbeda berdasarkan kebiasaan dan pola yang berjalan dalam sebuah rumah tangga.

Bagi keluarga A, misalnya menyenangkan suami dilakukan dengan memasak makanan kesukaannya, sedang bagi keluarga B, menyenangkan suami berarti mengajak suami liburan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sesuaikan prinsip ini dengan pola dalam keluarga Anda masing-masing.

3. Menjaga harta, rumah dan kehormatan suami

Lagi-lagi, prinsip ini bersifat fleksibel sesuai dengan pola yang berjalan dalam sebuah rumah tangga. Akan tetapi umumnya, istri diserahi tugas untuk mengelola keuangan keluarga, khususnya istri yang tidak bekerja dan karenanya tidak memiliki penghasilan tetap.

Menanggapi hal ini, Imam Al-Ghazali, seorang ulama’ besar Islam berkomentar bahwa “di luar uang untuk kepentingan keluarga, suami juga diwajibkan memberi uang kepada istri sebagai ‘gaji’ karena telah menjaga rumah dan mengasuh anak, dalam kasus istri yang tidak bekerja dan memilih untuk tinggal di rumah.”

Bagi Al-Ghazali, uang untuk keperluan keluarga dengan uang nafkah untuk istri pribadi harus dibedakan.

Point penting dari ajaran ini adalah bahwa istri harus turut serta aktif menjaga—dan atau mengelola—harta yang dimiliki sebuah keluarga. Dengan demikian, pembagian kerjanya adalah jika suami berupaya mendapatkan harta, maka istri yang bertugas merawat dan menjaganya, bahkan jika mungkin mengembangkannya.

Sementara itu, perintah menjaga rumah juga secara khusus berlaku bagi istri yang memilih untuk menghabiskan waktunya di rumah. Perintah ini berkait erat dengan nilai etika lain yang diajarkan dalam Islam:

·         Seorang istri tidak boleh keluar rumah tanpa idzin suaminya apalagi membolehkan lelaki lain masuk ke dalam rumahnya ketika si suami tengah bepergian.

·         Menjaga kehormatan suami adalah tidak memebeberkan aib suami pada orang lain sebab hal tersebut secara tidak langsung menunjukkan kelemahan istri yang tidak bisa menjaga rahasia keluarga.

Point terakhir tidak termasuk kebiasan melakukan curhat atau sharing yang diniatkan untuk mencari solusi atas permasalahan yang terjadi, meskipun harus dipastikan bahwa partner yang mendengar cerita dan dimintai solusi tersebut tidak akan membeberkan cerita yang didengarnya.

 

4. Menghindari Murka dan Mencari Kerelaan Suami

Kerelaan suami disebut-sebut sebagai tiket seorang istri untuk meraih kebahagiaan akhirat dan mendapat surga. Karena itu, seorang istri harus berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkan kerelaan suami. Ini utamanya terkait juga dengan hal-hal di luar kewajiban;

·         Tindakan-tindakan lain yang disenangi suami dan dapat membahagiakan hatinya

·         Membantu suami menyelesaikan pekerjaan

·         Mengatasi masalah

·         Terampil mengurus rumah

·         Peka terhadap kebutuhan suami dan lain-lain.

Akan tetapi, satu hal penting yang tidak boleh dilupakan dalam upaya mencari kerelaan suami ini adalah menghindari murka suami karena hal tersebut tidak hanya akan menggagalkan upaya mendapatkan kerelaan suami, akan tetapi juga mengancam keutuhan rumah tangga.

Beberapa hal di atas adalah kewajiban istri terhadap suami dalam pandangan Islam. Karena itu, seorang istri tidak seharusnya menuntut haknya dipenuhi oleh suami sebelum menunaikan kewajiban-kewajibannya. itu, kewajiban yang tidak kalah penting adalah membangun komunikasi yang baik dengan suami demi menjaga keutuhan rumah tangga dan menciptakan lingkungan dan suasana kondusif serta suportif bagi seluruh anggota keluarga, utamanya anak-anak yang tengah mengalami masa pertumbuhan. Description: Selain memiliki hak yang harus dipenuhi suami, istri juga berkewajiban melakukan beberapa hal terhadap suaminya, sebagaimana diatur dalam Islam dan bisa disesuaikan dengan pola yang berjalan dalam sebuah rumah tangga.

 

Senin, 01 Februari 2021

 

SIFAT ISTRI YANG DIBENCI SUAMI


Sebaiknya para istri dapat menjauhi sifat sifat dibawah ini agar tidak dibenci oleh suaminya.

Sifat sifat tersebut adalah :

1. Istri yang sibuk dengan dirinya sendiri.

Istri seperti ini biasanya menjauhi segala urusan suami, dan lebih mementingkan urusan serta kegemarannya sendiri. Pada dasarnya, istri seperti ini merasa nyaman setiap kali dia bisa menyendiri, serta bisa menjaga segala apa yang dia dengar, dia lihat, dan dia sentuh untuk diri sendiri. Boleh jadi hal ini merupakan akibat adanya penyakit psikis yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. …Istri seperti ini adalah istri yang mengabaikan eksistensi suaminya. Karena dia selalu tidak meminta saran suaminya, atau tidak melibatkannya dalam urusan keluarga… 

2. Istri yang suka mendominasi.

Istri seperti ini adalah istri yang mengabaikan eksistensi suaminya. Karena dia selalu tidak meminta saran suaminya, atau tidak melibatkannya dalam urusan keluarga. Dia senantiasa menjalankan sendiri segala urusan keluarga dan urusan rumah dengan tanpa memandang pendapat suami.

Di sini, seorang suami akan merasa bahwa jati dirinya telah hilang, sebab yang bisa dia lakukan untuk kebaikan rumah atau anak-anaknya hanya menyerah saja, atau mengabaikan keberadaan dirinya. Pria semacam ini, jika tidak memisahkan dirinya dari istri seperti itu, bisa jadi dia akan berusaha mencari, atau mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini dari wanita lain.

3. Istri yang gemar berdusta.

Salah satu hal yang mesti dimiliki dalam hubungan pernikahan adalah unsur kejujuran dalam segala hal. Ini mengingat, kejujuran merupakan salah satu pilar ketenteraman dan kebahagiaan. Di luar sana terdapat banyak wanita yang gemar berdusta. Mereka menjadikan dusta sebagai hobi atau sebagai dalih karena takut sesuatu. Namun apa pun alasannya, dusta dan tipu daya adalah dua hal yang paling dibenci kaum pria. Meskipun terkadang seorang pria menerima tindakan dusta dari istrinya karena satu atau lain hal, namun penerimaan seorang suami terhadap sifat buruk itu biasanya disertai dengan pandangan meremehkan.

4. Istri yang kejam/galak.

Istri semacam ini adalah istri yang begitu mudahnya memberikan hukuman kepada suaminya, ketika suaminya melakukan suatu hal tertentu. Istri seperti ini terus-menerus meresahkan suaminya, sebab karakter permusuhannya tersebut. Selain itu, istri seperti ini akan terbiasa mengeluarkan kata-kata pedas, keras, dan kasar kepada tetangga, teman-teman, dan anggota keluarganya. Istri yang kejam, tentunya menimbulkan banyak masalah bagi suaminya, bahkan bagi anak-anaknya pula. Sehingga tertanam dalam jiwa anak-anaknya sikap tidak senang dan akan menjauh dari ibunya.

5. Istri yang menyulitkan.

Wanita semacam ini terbiasa hidup dalam suasana kehidupan yang penuh dengan perilaku buruk, gejolak rumah tangga, senantiasa menciptakan benih-benih perselisihan. Sebab setiap kata yang terlontar dari mulut suaminya yang berisi perintah terhadap hal penting yang mesti dilakukan istrinya, ternyata istrinya malah menepis semua perkataan suaminya dan menolak bertanggungjawab atas hal itu. Sehingga seringkali dia menciptakan kesulitan dan menyulut pertikaian antara dirinya dengan suaminya. Dalam kondisi demikian, sang suami lebih mengutamakan untuk menjauh dari rumah, atau barangkali dia akan tetap di rumah dan ikut-ikutan dengan sifat buruk istrinya.

6. Istri yang pasif.

Istri semacam ini akan membiarkan dan menyerahkan segala urusan kepada suaminya, sehingga suaminya menjalankan seluruh urusan keluarga dan rumah tangga. Peran istri hanya terbatas menjalankan instruksi-instruksi suaminya. Dia senantiasa menyerah dalam segala hal, seakan-akan dia menuntut suaminya agar lebih berkuasa dengan tanpa berusaha menunjukkan perannya atau keberadaannya sedikit pun terhadap suaminya, padalah dia adalah pasangan hidup bagi suaminya.

7. Istri yang keras kepala.

Istri semacam ini adalah istri yang keras kepala dalam segala hal, dan dia terus berlindung di balik sifatnya yang keras kepala itu. Sebab dia mendapatkan kenyamanan pada dirinya ketika dia bersikeras mengikuti pendapatnya, sekalipun itu salah. Di samping itu, melalui cara itulah dia mendapatkan kepuasan diri. Misalnya, andai suaminya menginginkan satu jenis makanan, dia terus-menerus menyiapkan jenis makanan lainnya, sekalipun sebenarnya jenis makanan itu juga tidak disukainya. Wanita semacam ini adalah wanita yang paling dibenci kaum laki-laki.

…Istri yang keras kepala dalam segala hal adalah wanita yang paling dibenci kaum laki-laki…

8. Istri yang menggemari rutinitas.

Istri semacam ini adalah sosok yang menganggap bahwa pernikahan adalah akhir dari segala kehidupannya. Sebab segala ambisi dan keinginannya telah dipendam dalam-dalam pasca menikah. Menurutnya, setelah menikah tidak ada lagi keinginan dan ambisi. Dengan begitu, dia beranggapan bahwa hari ini sama dengan hari kemarin, dengan artian, bahwa segala sesuatu dalam kehidupan pernikahan hanya sarat dengan rutinitas yang teratur dan monoton.

Hal-hal di atas adalah bagian dari sifat-sifat istri yang paling dibenci kaum suami. Oleh karena itu, hendaknya para istri kembali meniti kembali gaya hidupnya dengan menjauhi sifat-sifat di atas, demi meraih kebahagiaan dan ketenteraman kehidupan rumah tangga.