PERSIAPAN MENYAMBUT
HADIRNYA RAMADHAN
Ada beberapa cara didalam mempersiapkan hadirnya bulan Ramadhan, yaitu :
PERSIAPAN MENYAMBUT
HADIRNYA RAMADHAN
CIRI ORANG BERTAKWA
A.Allah Ta’ala
berfiman :
Alif Laam Miim. |
الم |
1 |
Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi
mereka yang bertakwa, |
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا
رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ |
2 |
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan
shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, |
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ
بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ |
3 |
dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta
mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. |
وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ
بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ
يُوقِنُونَ |
4 |
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka,
dan merekalah orang-orang yang beruntung. |
أُولَئِكَ عَلَى هُدًى
مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ |
5 |
B. Isi Kandungan
Surat Al Baqarah 1-5
Berikut
di bawah ini merupakan isi kandungan yang berasal dari Alquran dengan Terjemah
dan Tafsir Singkat.
Alif
Lam Mim dikenal sebagai Al Muqaththa’at atau huruf-huruf yang dipakai dan
dilisankan secara mandiri. Biasanya terdapat pada permulaan surah-surah yang
jumlahnya tidak kurang dari 28 surah.
Singkatan
Alif Lam Mim yang dicantumkan pada surah Al Baqarah dan permulaan surah lainnya
memiliki arti “Aku Allah Yang Lebih Mengetahui.” Arti ini dikuatkan oleh Ibn’
Abbas dan Ibn Mas’ud, Alif meupakan singkatan dari Ana, sedangkan Lam singkatan
dari Allah SWT, dan Mim singkatan dari a’lamu.
Menurut
beberapa sumber lainnya, Alif singakat dari Allah SWT, Lam singkatan dari
Jibril, dan Mim singkatan dari Muhammad.
Makna
ini mengisyaratkanBahwa Alqur’an telah diturunkan kepada Rasulullah oleh Allah dengan perantara
malaikat Jibril.
Ayat
kedua mengartikan bahwa Alquran merupakan Kitab dari sisi Allah yang tidak mungkin cacat dan tidak ada sedikitpun keraguan di dalamnya.
Ditujukan untuk orang-orang bertakwa agar dapat mendapatkan petunjuk dan ilmu
yang bermanfaat. Sebab, Alquran adalah petunjuk bagi seluruh manusia. Sehingga
bagi orang yang berakal sehat yang menelaahnya dengan pikiran yang tidak berat
sebelah tanpa prasangka, maka akan mendapatkannya sebagai petunjuk yang pasti.
Al
ghaib merupakan sesuatu yang tersembunyi atau tidak Nampak oleh mata kepala. Misalnya
“Pertanyaan kubur, Nikmat dan siksa kubur, yaumul ba’ts, Shirot, Surga, dll.
Orang-orang
yang bertakwa adalah mereka yang memiliki iman dan yakin dengan hal ghaib,
membenarkan perkara yang tidak dapat ditangkap panca indera dengan cara
membuktikannya dengan ibadah dan melaksanakan perintah Sholat sebagai bentuk
pengabdian pada Allah.
Orang
yang beriman dan bertakwa menyakini bahwa Alquran adalah penyempurna dari
kitab-kitab Allah sebelumnya, yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan Shufu yang
diturunkan pada para Rasul Allah.
Mereka
juga menyakini bahwa adanya alam kehidupan pasca kematian dan membenarkan semua
yang terjadi setelah kematian dengan
menjaga hati, lisan, dan perbuatan selama di dunia.
Yang
dimaksud dengan Muflihun [ Orang yang beruntung ] disini adalah”Annajuna
minannar wal faizuna biljannah” yakni selamat dari siksa api Neraka dan bahagia
karena Masuk Surga.
Jadi
Orang orang yang bertakwa yang memiliki sifat sifat diatas, kelak diakhirat
akan menjadi orang yang bahagia yaitu
masuk Surganya Allah Ta’ala.
BUAH TAKWA
A.Pengertian
Taqwa
Taqwa
adalah :
امتثال اوامرالله عز وجل واجتناب نواهيه سرا وعلانية |
Artinya
: "Menjalankan segala perintah Allah 'Azza wajalla serta menjauhi segala
laranganNya, baik ketika bersendirian ataupun ketikan dalam keramaian".
Takhalli yaitu "meninggalkan segala perbuatan yang rendah (hina/ buruk)". Sedangkan Tahalli adalah "Menghiasi diri dengan segala sifat dan prilaku yang baik".
B. Dalil tentang perintah bertaqwa
Allah Ta'ala berfirman :
ياايهااللذين امنوااتقواالله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون |
Artinya : "Wahai Orang orang beriman bertakwalah kalian kepa Allah dengan sebenar benarnya Taqwa, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim". [ Q.s. Ali Imran : 102 ]
Abu
Hurairah R.A telah berkata : Rasulullah Sallallahu 'alaihi wasallam ditanya :
يارسول الله من اكرم الناس ؟ |
قال : اتقاهم |
Artinya : Wahai Rasulallah, siapakah manusia yang paling Mulya ? Nabi menjawab : Mereka yang paling bertakwa. [ H.R. Muttafaqun 'alaih ]
C.
Beberapa Sebab Supaya dapat Bertakwa :
1.
Hendaklah seseorang senantiasa menyadari bahwa dirinya hanyalah seorang hamba
yang lemah, sedangkan Allah adalah Dzat yg maha kuat dan maha Mulya; dan tentu
tidaklah pantas jika yang lemah itu durhaka kepada yang kuat.
2.
Hendaklah seseorang selalu mengingat ingat tentang kebaikan Allah yang telah
dilimpahkan kepadanya, baik yang berupa kesehatan, keimanan, kecerdasan, harta
benda, dan lain sebagainya.
3.
Hendaklah seseorang selalu mengingat bahwa dirinya pasti akan mengalami
kematian, dan dihadapannya hanya ada Surga dan Neraka.
Takwa
akan membuahkan dua kebahagiaan, yaitu "Kebahagiaan dunia" dan
"Kebahagiaan Akhirat".
2.Kebahagian
Akhirat misalnya “Selamat dari adzab Neraka dan dimasukkan kedalam Surga”.
والله اعلم بالصواب |
تيسير الخلاق و رياضالصالحين |
By
Mubarok ( PAIF Pesawaran ).
HANYA
ALLOH SEBAGI TUHAN KITA
Hadis Pertama
Sebagaimana diriwayatkan kepadaku oleh Al-Allamah Asy-Syekh Muhammad Al-Khatib Asy-Syami Al-Madani Al-Hambali, yaitu Ibnu Utsman bin Abbas bin Utsman, diterima dari para Syekh beliau dengan sanad muttasil (bersambung) sampai kepada Abu Dzar Al-Ghiffari ra, dari Rosulullah saw dalam sabdanya yang menceritakan firman Allah dalam hadis qudsi. Allah swt berfirman :
YAA ‘IBAADIA INNII HARROMTU DH-DHULMA ‘ALAA NAFSII WAJA’ALTUHU
BAINAKUM MUHARROMAN FALAA TADHLAMUU
"Wahai
para hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan berbuat aniaya atas diri-Ku dan
Aku haramkan pula perbuatan itu pada kalian, maka janganlah kalian saling
aniaya.
Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian semua sesat, selain orang yang Aku beri petunjuk. Maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian petunjuk.
Hai hamba-hamba-Ku! Kalian semua lapar, selain kalian yang Aku beri makan. Maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian makan.
YAA ‘IBAADII
KULLUKUM ‘AARIN ILLAA MAN KASAUTUHU FASTAKSUUNII AKSUKUM
Hai hamba-hamba-Ku! Kalian semua tidak berpakaian, selain orang yang Aku beri pakaian. Maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku akan memberi kalian pakaian.
YAA ‘IBAADII
INNAKUM TUKHTI-UUNA BILLAILI WANNAHAARI WA ANAA AGHFIRUDZ-DZUNUUBA JAMII’AA
FASTAGHFIRUUNII AGHFIRLAKUM
Hai
hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian berbuat dosa di malam dan siang hari,
sedang Aku mengampuni segala dosa, maka mintalah ampunan kepada-Ku, niscaya Aku
akan memberi ampunan bagi kalian.
Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian tidak akan mampu mendatangkan bahaya atas-Ku dan tidak pula mampu membawa manfaat bagi-Ku.
YAA ‘IBAADII
LAU ANNA AWALAKUM WA AKHIROKUM WA INSAKUM WAJINNAKUM KAANUU ‘ALAA ATQOO QOLBI
RAJULIN WAHIDIN MINKUM MAA ZAADA DZAALIKA FI MULKII SYAI-AA
Hai hamba-hamba-Ku! Andaikan seorang di antara kalian berhati takwa sejumlah ketakwaan orang-orang dahulu dan sekarang, baik manusia maupun jin, maka semua itu tidak akan menambah sedikitpun pada kerajaan-Ku.
YAA ‘IBAADII
LAU ANNA AWWALAKUM WA AKHIROKUM WA INSAKUM WAJINNAKUM KAANUU ‘ALAA AFJARI QOLBI
ROJULIN WAHIDIN MINKUM MAA NAQOSHO DZAALIKA MIN MULKII SYAIAA
Hai hamba-hamba-Ku! Andaikan seorang di antara kalian berhati jahat sejumlah kejahatan orang-orang dahulu dan sekarang, baik manusia maupun jin, maka semua itu tidak akan mengurangi sedikitpun pada kerajaan-Ku.
YAA ‘IBAADII
LAU ANNA AWWALAKUM WA AKHIROKUM WA INSAKUM WAJINNAKUM QOOMUU FII SHO’IIDIN
WAAHIDIN FASA-ALUUNII FA-A’THITU KULLA WAHIDIN MAS-ALATAHU MAA NAQOSHO DZAALIKA
MIMMA ‘INDII ILLA KAMAA YANQUSHULMUKHITHU IDZAA UDKHILALBAHRO
Hai hamba-hamba-Ku! Andaikan yang awal sampai yang akhir, manusia dan jin, serempak berdiri di suatu tempat untuk memohon kepada-Ku dan Aku berikan pada tiap-tiap orang akan permintaannya, niscaya semua itu tidak akan mengurangi sedikitpun yang ada pada-Ku selain seperti sebuah jarum jahit dimasukkan ke lautan.
YAA ‘IBAADII
INNAMAA HIYA A’MAALUKUM UHSHIIHAA LAKUM TSUMMA UWAFFIIKUM IYYAAHAA FAMAN WAJADA KHOIRON FALYAHMADILLAAHA WAMAN
WAJADA GHOIRO DZAALIKA FALAA YALUUMANNA ILLAA NAFSAHU
Hai
hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya semua itu adalah perbuatan kalian yang akan Aku
perhitungkan untuk kalian, kemudian aku akan memberikannya dengan penuh kepada
kalian. Maka, barangsiapa menemukan kebaikan bersyukurlah kepada Allah dan
barangsiapa menemukan selain itu, janganlah mencela, kecuali pada dirinya
sendiri."
Kewajiban Istri Terhadap Suami dalam Islam
Selain memiliki beberapa hak yang harus ditunaikan suami, istri
juga memiliki kewajiban terhadap suami yang tak bisa ia abaikan. Beberapa di
antaranya adalah sebagai berikut;
1. Selalu ta’at
pada suami
Istri diwajibkan
selalu ta’at pada suami kecuali dalam hal-hal yang melanggar aturan agama dan
atau kesusilaan. Ini khususnya berlaku ketika suami menyuruh istri untuk
melaksanakan shalat, melakukan ibadah dan melaksanakan kewajiban lain seperti
memenuhi undangan, menutup aurat dan lain sebagainya.
Adapun dalam hal-hal lain yang sifatnya relatif dan bisa dibincangkan bersama, istri seharusnya selalu meminta pendapat suami setiap akan membuat keputusan dan langkah dalam hidupnya, semisal terkait dengan pekerjaan, karier, keluarga, pendidikan anak dan lain sebagainya.
Kategori bermuka
manis dan menyenangkan suami ini tentu bisa berbeda berdasarkan kebiasaan dan
pola yang berjalan dalam sebuah rumah tangga.
Bagi keluarga A,
misalnya menyenangkan suami dilakukan dengan memasak makanan kesukaannya,
sedang bagi keluarga B, menyenangkan suami berarti mengajak suami liburan dan
lain sebagainya. Oleh karena itu, sesuaikan prinsip ini dengan pola dalam
keluarga Anda masing-masing.
3.
Menjaga harta, rumah dan kehormatan suami
Lagi-lagi,
prinsip ini bersifat fleksibel sesuai dengan pola yang berjalan dalam sebuah
rumah tangga. Akan tetapi umumnya, istri diserahi tugas untuk mengelola
keuangan keluarga, khususnya istri yang tidak bekerja dan karenanya tidak
memiliki penghasilan tetap.
Menanggapi
hal ini, Imam Al-Ghazali, seorang ulama’ besar Islam berkomentar bahwa “di
luar uang untuk kepentingan keluarga, suami juga diwajibkan memberi uang kepada
istri sebagai ‘gaji’ karena telah menjaga rumah dan mengasuh anak, dalam kasus
istri yang tidak bekerja dan memilih untuk tinggal di rumah.”
Bagi
Al-Ghazali, uang untuk keperluan keluarga dengan uang nafkah untuk istri
pribadi harus dibedakan.
Point
penting dari ajaran ini adalah bahwa istri harus turut serta aktif menjaga—dan
atau mengelola—harta yang dimiliki sebuah keluarga. Dengan demikian, pembagian
kerjanya adalah jika suami berupaya mendapatkan harta, maka istri yang bertugas
merawat dan menjaganya, bahkan jika mungkin mengembangkannya.
Sementara
itu, perintah menjaga rumah juga secara khusus berlaku bagi istri yang memilih
untuk menghabiskan waktunya di rumah. Perintah ini berkait erat dengan nilai
etika lain yang diajarkan dalam Islam:
·
Seorang istri tidak boleh keluar rumah tanpa idzin suaminya
apalagi membolehkan lelaki lain masuk ke dalam rumahnya ketika si suami tengah
bepergian.
·
Menjaga kehormatan suami adalah tidak memebeberkan aib suami pada
orang lain sebab hal tersebut secara tidak langsung menunjukkan kelemahan istri
yang tidak bisa menjaga rahasia keluarga.
Point
terakhir tidak termasuk kebiasan melakukan curhat atau sharing yang
diniatkan untuk mencari solusi atas permasalahan yang terjadi, meskipun harus
dipastikan bahwa partner yang mendengar cerita dan dimintai
solusi tersebut tidak akan membeberkan cerita yang didengarnya.
4.
Menghindari Murka dan Mencari Kerelaan Suami
Kerelaan
suami disebut-sebut sebagai tiket seorang istri untuk meraih kebahagiaan
akhirat dan mendapat surga. Karena itu, seorang istri harus berusaha sebisa
mungkin untuk mendapatkan kerelaan suami. Ini utamanya terkait juga dengan
hal-hal di luar kewajiban;
·
Tindakan-tindakan lain yang disenangi suami dan dapat
membahagiakan hatinya
·
Membantu suami menyelesaikan pekerjaan
·
Mengatasi masalah
·
Terampil mengurus rumah
·
Peka terhadap kebutuhan suami dan lain-lain.
Akan
tetapi, satu hal penting yang tidak boleh dilupakan dalam upaya mencari
kerelaan suami ini adalah menghindari murka suami karena hal tersebut tidak
hanya akan menggagalkan upaya mendapatkan kerelaan suami, akan tetapi juga
mengancam keutuhan rumah tangga.
Beberapa
hal di atas adalah kewajiban istri terhadap suami dalam pandangan Islam. Karena
itu, seorang istri tidak seharusnya menuntut haknya dipenuhi oleh suami sebelum
menunaikan kewajiban-kewajibannya. itu, kewajiban yang tidak kalah penting
adalah membangun komunikasi yang baik dengan suami demi menjaga keutuhan rumah
tangga dan menciptakan lingkungan dan suasana kondusif serta suportif bagi
seluruh anggota keluarga, utamanya anak-anak yang tengah mengalami masa
pertumbuhan. Description: Selain memiliki hak yang harus dipenuhi suami, istri
juga berkewajiban melakukan beberapa hal terhadap suaminya, sebagaimana diatur
dalam Islam dan bisa disesuaikan dengan pola yang berjalan dalam sebuah rumah
tangga.
SIFAT
ISTRI YANG DIBENCI SUAMI
Sifat sifat tersebut adalah :
1. Istri yang sibuk dengan dirinya sendiri.
Istri seperti ini biasanya menjauhi segala urusan suami, dan lebih mementingkan urusan serta kegemarannya sendiri. Pada dasarnya, istri seperti ini merasa nyaman setiap kali dia bisa menyendiri, serta bisa menjaga segala apa yang dia dengar, dia lihat, dan dia sentuh untuk diri sendiri. Boleh jadi hal ini merupakan akibat adanya penyakit psikis yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. …Istri seperti ini adalah istri yang mengabaikan eksistensi suaminya. Karena dia selalu tidak meminta saran suaminya, atau tidak melibatkannya dalam urusan keluarga…
2.
Istri yang suka mendominasi.
Istri
seperti ini adalah istri yang mengabaikan eksistensi suaminya. Karena dia
selalu tidak meminta saran suaminya, atau tidak melibatkannya dalam urusan
keluarga. Dia senantiasa menjalankan sendiri segala urusan keluarga dan urusan
rumah dengan tanpa memandang pendapat suami.
Di sini, seorang suami akan merasa bahwa jati dirinya telah hilang, sebab yang bisa dia lakukan untuk kebaikan rumah atau anak-anaknya hanya menyerah saja, atau mengabaikan keberadaan dirinya. Pria semacam ini, jika tidak memisahkan dirinya dari istri seperti itu, bisa jadi dia akan berusaha mencari, atau mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini dari wanita lain.
3.
Istri yang gemar berdusta.
Salah satu hal yang mesti dimiliki dalam hubungan pernikahan adalah unsur kejujuran dalam segala hal. Ini mengingat, kejujuran merupakan salah satu pilar ketenteraman dan kebahagiaan. Di luar sana terdapat banyak wanita yang gemar berdusta. Mereka menjadikan dusta sebagai hobi atau sebagai dalih karena takut sesuatu. Namun apa pun alasannya, dusta dan tipu daya adalah dua hal yang paling dibenci kaum pria. Meskipun terkadang seorang pria menerima tindakan dusta dari istrinya karena satu atau lain hal, namun penerimaan seorang suami terhadap sifat buruk itu biasanya disertai dengan pandangan meremehkan.
4.
Istri yang kejam/galak.
Istri semacam ini adalah istri yang begitu mudahnya memberikan hukuman kepada suaminya, ketika suaminya melakukan suatu hal tertentu. Istri seperti ini terus-menerus meresahkan suaminya, sebab karakter permusuhannya tersebut. Selain itu, istri seperti ini akan terbiasa mengeluarkan kata-kata pedas, keras, dan kasar kepada tetangga, teman-teman, dan anggota keluarganya. Istri yang kejam, tentunya menimbulkan banyak masalah bagi suaminya, bahkan bagi anak-anaknya pula. Sehingga tertanam dalam jiwa anak-anaknya sikap tidak senang dan akan menjauh dari ibunya.
5.
Istri yang menyulitkan.
Wanita semacam ini terbiasa hidup dalam suasana kehidupan yang penuh dengan perilaku buruk, gejolak rumah tangga, senantiasa menciptakan benih-benih perselisihan. Sebab setiap kata yang terlontar dari mulut suaminya yang berisi perintah terhadap hal penting yang mesti dilakukan istrinya, ternyata istrinya malah menepis semua perkataan suaminya dan menolak bertanggungjawab atas hal itu. Sehingga seringkali dia menciptakan kesulitan dan menyulut pertikaian antara dirinya dengan suaminya. Dalam kondisi demikian, sang suami lebih mengutamakan untuk menjauh dari rumah, atau barangkali dia akan tetap di rumah dan ikut-ikutan dengan sifat buruk istrinya.
6.
Istri yang pasif.
Istri semacam ini akan membiarkan dan menyerahkan segala urusan kepada suaminya, sehingga suaminya menjalankan seluruh urusan keluarga dan rumah tangga. Peran istri hanya terbatas menjalankan instruksi-instruksi suaminya. Dia senantiasa menyerah dalam segala hal, seakan-akan dia menuntut suaminya agar lebih berkuasa dengan tanpa berusaha menunjukkan perannya atau keberadaannya sedikit pun terhadap suaminya, padalah dia adalah pasangan hidup bagi suaminya.
7.
Istri yang keras kepala.
Istri
semacam ini adalah istri yang keras kepala dalam segala hal, dan dia terus
berlindung di balik sifatnya yang keras kepala itu. Sebab dia mendapatkan
kenyamanan pada dirinya ketika dia bersikeras mengikuti pendapatnya, sekalipun
itu salah. Di samping itu, melalui cara itulah dia mendapatkan kepuasan diri.
Misalnya, andai suaminya menginginkan satu jenis makanan, dia terus-menerus
menyiapkan jenis makanan lainnya, sekalipun sebenarnya jenis makanan itu juga
tidak disukainya. Wanita semacam ini adalah wanita yang paling dibenci kaum
laki-laki.
…Istri yang keras kepala dalam segala hal adalah wanita yang paling dibenci kaum laki-laki…
8. Istri yang menggemari rutinitas.
Istri semacam ini adalah sosok yang menganggap bahwa pernikahan adalah akhir dari segala kehidupannya. Sebab segala ambisi dan keinginannya telah dipendam dalam-dalam pasca menikah. Menurutnya, setelah menikah tidak ada lagi keinginan dan ambisi. Dengan begitu, dia beranggapan bahwa hari ini sama dengan hari kemarin, dengan artian, bahwa segala sesuatu dalam kehidupan pernikahan hanya sarat dengan rutinitas yang teratur dan monoton.
Hal-hal
di atas adalah bagian dari sifat-sifat istri yang paling dibenci kaum suami. Oleh
karena itu, hendaknya para istri kembali meniti kembali gaya hidupnya dengan
menjauhi sifat-sifat di atas, demi meraih kebahagiaan dan ketenteraman
kehidupan rumah tangga.