ISI
KANDUNGAN AL-QUR'AN SURAT AL-KAUTSAR
Oleh : Mubarok,S.Ag
1.Al-Qur’an Surat Al-Kautsar ayat 1
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ
Artinya : Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. (QS. Al-Kausar ayat 1)
Tafsir
Ringkas Kemenag Kementrian Agama RI
Wahai Nabi Muhammad, sungguh Kami telah memberimu nikmat yang banyak dan langgeng, meliputi kenikmatan duniawi maupun ukhrawi, seperti kenabian, Al-Qur’an, syafaat, telaga di surga, dan sebagainya.
Tafsir
al-Jalalain [ Jalaluddin al-Mahalli dan
Jalaluddin as-Suyuthi ]
(Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu) hai Muhammad (Al-Kautsar) merupakan sebuah sungai di surga dan telaga milik Nabi saw. kelak akan menjadi tempat minum bagi umatnya. Al-Kautsar juga berarti kebaikan yang banyak, yaitu berupa kenabian, Alquran, syafaat dan lain sebagainya.
Tafsir Ibnu
Katsir [ Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin
Katsir ]
Imam
Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Fudail, dari
Al-Mukhtar ibnu Fulful, dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullah
Saw. menundukkan kepalanya sejenak, lalu beliau mengangkat kepalanya seraya
tersenyum. Beliau bersabda kepada mereka, atau mereka bertanya kepada beliau
Saw., "Mengapa engkau tersenyum?" Maka Rasulullah Saw. menjawab,
"Sesungguhnya barusan telah diturunkan kepadaku suatu surat." Lalu
beliau membaca firman-Nya: Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu Al-Kautsar. (Al-Kautsar:
l), hingga akhir surat. Lalu Rasulullah Saw. bersabda, "Tahukan kalian,
apakah Al-Kautsar itu?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui." Rasulullah bersabda:
Al-Kautsar adalah sebuah sungai (telaga) yang diberikan kepadaku oleh Tuhanku
di dalam surga, padanya terdapat kebaikan yang banyak, umatku kelak akan
mendatanginya di hari kiamat; jumlah wadah-wadah (bejana-bejana)nya sama dengan
bilangan bintang-bintang. Diusir darinya seseorang hamba, maka aku berkata,
"Ya Tuhanku, sesungguhnya dia dari umatku.” Maka dikatakan,
"Sesungguhnya kamu tidak mengetahui apa yang telah dibuat-buatnya
sesudahmu."
2.Al-Qur’an
Surat Al-Kautsar ayat 2
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ
Artinya : Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan
berkorbanlah. (QS. Al-Kausar : 2)
Tafsir
Ringkas Kemenag Kementrian Agama RI
Karena itu, sebagai rasa syukurmu kepada Tuhanmu, maka laksanakanlah salat dengan ikhlas semata-mata karena Tuhanmu, bukan dengan tujuan ria; dan berkurbanlah demi Allah dengan menyembelih hewan sebagai ibadah dan sarana mendekatkan diri kepada Allah.
Tafsir
al-Jalalain [ Jalaluddin al-Mahalli dan
Jalaluddin as-Suyuthi ]
(Maka dirikanlah salat karena Rabbmu) yaitu salat Hari Raya Kurban (dan berkurbanlah) untuk manasik hajimu.
Tafsir Ibnu
Katsir [ Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin
Katsir ]
Yakni
sebagaimana Kami telah memberimu kebaikan yang banyak di duni adan akhirat,
antara lain ialah sebuah sungai yang sifat-sifatnya telah disebutkan di atas;
maka kerjakanlah salat fardu dan salat sunatmu dengan ikhlas karena Allah dan
juga dalam semua gerakmu. Sembahlah Dia semata, tiada sekutu bagi-Nya; dan
sembelihlah korbanmu dengan menyebut nama-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya.
Hal yang senada disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Katakanlah, "Sesungguhnya salatku, ibadahku. hidupku, dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah
diperintahkan kepadaku, dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri
(kepada Allah).”(Al-An'am: 162-163)
Tafsir
Quraish Shihab [ Muhammad Quraish Shihab ]
Dan jika kamu telah diberikan hal tersebut, maka kerjakanlah selalu salat dengan penuh ikhlas, dan sembelihlah kurbanmu sebagai bentuk kesyukuranmu atas karunia yang telah dilimpahkan kepadamu dan kebaikan yang diberikan khusus untukmu.
3.Al-Qur’an
Surat Al-Kautsar ayat 3
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah
yang terputus. (QS. Al-Kausar ayat 3)
Tafsir
Ringkas Kemenag Kementrian Agama RI
Sungguh orang-orang yang membencimu dan mengacuhkan hidayah yang engkau bawa, dialah orang yang terputus. Tidak hanya terputus jejaknya, mereka pun dijauhkan dari rahmat Allah dan segala kebaikan. Keteladanan dan kebaikanmu akan terus menjadi pembicaraan sepanjang zaman dan keturunanmu akan terus mewarisi kebaikanmu.
Tafsir
al-Jalalain [ Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi ]
(Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu) yakni orang-orang yang tidak menyukai kamu (dialah yang terputus) terputus dari semua kebaikan; atau putus keturunannya. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang yang bersikap demikian, dia adalah 'Ash bin Wail, sewaktu Nabi saw. ditinggal wafat putranya yang bernama Qasim, lalu 'Ash menjuluki Nabi sebagai Abtar yakni orang yang terputus keturunannya.
Tafsir Ibnu
Katsir [ Ismail bin Umar Al-Quraisyi bin
Katsir ]
Yakni sesungguhnya orang yang membencimu, hai Muhammad, dan benci kepada
petunjuk, kebenaran, bukti yang jelas, dan cahaya terang yang kamu sampaikan;
dialah yang terputus lagi terhina, direndahkan dan terputus sebutannya. Ibnu
Abbas, Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, dan Qatadah mengatakan bahwa ayat ini
diturunkan berkenaan dengan Al-As ibnu Wa-il.
Muhammad ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari yazid ibnu Ruman yang mengatakan
bahwa dahulu Al-As ibnu Wa-il apabila disebutkan nama Rasulullah Saw., ia
mengatakan, "Biarkanlah dia, karena sesungguhnya dia adalah seorang lelaki
yang terputus, tidak mempunyai keturunan. Apabila dia mati, maka terputuslah
sebutannya." Maka Allah menurunkan surat ini.
Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan Abu
Jahal. Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas, bahwa makna: sesungguhnya orang-orang
yang membencimu. (Al-Kautsar: 3) Yakni musuhmu. Pendapat ini lebih mencakup dan
meliputi semua orang yang bersifat dan berkarakter demikian, baik dari kalangan
mereka yang telah disebutkan di atas maupun yang lainnya.
ikrimah mengatakan bahwa al-abtar artinya sebatang kara. As-Saddi mengatakan
bahwa dahulu mereka apabila meninggal dunia keturunannya laki-laki mereka, maka
mereka mengatakannya abtar (terputus keturunannya). Dan ketika putra-putra Nabi
Saw. semuanya meninggal dunia, maka mereka mengatakan, "Muhammad telah
terputus." Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Sesungguhnya orang-orang
yang membenci kamu, dialah yang terputus. (Al-Kautsar: 3)
Pendapat ini senada dengan apa yang telah kami sebutkan di atas yang mengatakan
bahwa abtar ialah orang yang tidak mempunyai keturunan laki-laki. Maka
orang-orang kafir Quraisy itu mengira bahwa seseorang itu apabila anak-anak
lelakinya mati, maka terputuslah sebutannya.
Padalah tidaklah demikianlah kenyataannya, bahkan sebenarnya Allah mengekalkan
sebutan Nabi Saw. di hadapan para saksi dan mewajibkan syariat yang dibawanya
di atas pundak hamba-hamba-Nya, yang akan terus berlangsung selamanya sampai
hari mereka dihimpunkan untuk mendapat pembalasan. Semoga salawat dan salam-Nya
terlimpah-kan kepadanya selama-lamanya sampai hari kiamat.
Tafsir
Quraish Shihab [ Muhammad Quraish Shihab
]
Sesungguhnya
orang yang membencimu adalah terputus dari segala kebaikan.