Kamis, 25 Maret 2021

 

PERSIAPAN MENYAMBUT HADIRNYA RAMADHAN


Ada beberapa cara didalam mempersiapkan hadirnya bulan Ramadhan, yaitu :

1.Tanamkan Rasa Gembira dengan akan hadirnya bulan Puasa.
   Sebab dengan Rasa bahagia tersebut maka kita  akan senang pula didalam
   Menjalankan ibadah puasa tersebut, sehingga  puasa terasa ringan dan tidak
   Sebaliknya.
 
2. Tanamkan Rasa Ikhlas didalam hati dengan kehadiran Ramadhan.
     Sebab hanya dengan ikhlas, maka ibadah puasa yang kita kerjakan nanti akan
     Menjadi sah dan dapat diterima oleh Allah Ta’ala.
     Ulama Tashawuf ada yang mengatakan “Ruhnya Amal adalah Ikhlas, Amal
     Tanpa ikhlas bagaikan Tubuh tanpa Nyawa”.
 
3. Belajar mempertebal Takwa.
    Hal ini disebabkan karena Salah satu tujuan berpuasa Ramadhan adalah suapa
    ya pelakunya menjadi orang yang bertakwa.
    Sebab hanya dengan bertakwalah maka seorang hamba akan dapat masuk
    Surga, sesuai dengan Firman Allah “AL-JANNATU LIL MUTTAQIN”  yang  
    Artinya “Surga itu adalah untuk orang orang yang bertakwa”.
    Maka dengan Rasa kasih sayangnya Baginda Nabi Muhammad S.a.w berpesan
    Kepada kita semua melalui sebdanya “ITTAQILLAHA HAITSUMA KUNTA”
    Artinya : “Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu beraada”.
    Sabda Nabi ini merupakan bentuk Kasih sayang seorang Nabi kapada umatnya
    Agar umatnya jangan sampai ada yang sengsara hidupnya nanti diakhirat.
   
Ketakwaan itu harus memeiliki 3 unsur, yaitu :
A.   Imtitsalu awamirillahi ‘azza wajalla, yakni melaksanakan segala perintah Allah baik yang dhahir maupun yang batin.
Perintah yang Dhahir misalnya “Shalat, Puasa, Zakat, Haji, dan lain lain”.
Perintah Batin misalnya “Iman, Tawakal, Ihsan, Sabar, ikhlas, dan lain lain”.
B.    Ijtinabu Nawahihi, yakni menjauhi Segala laranganNya, baik yang dhahir
Maupun yang batin.
Larangan yang Dhahir misalnya, Zina, korupsi, Judi, bermusuhan dan lainya.
Larangan yang batin misalnya, Riya, dengki, Takabur, Ujub, dan lainya.
C.    Tetap bertakwa dimanapun berada, maksudnya baik ketika kita sedang ber
Sendirian maupun ketika sedang bersama orang banyak.
Orang bertakwa, ketika berbuat baik atau ketika meninggalkan keburukan, itu  bukanlah karena masalah dilihat oleh manusia, tapi karena dilihat Allah.


Kamis, 04 Maret 2021

                                                      CIRI ORANG BERTAKWA

A.Allah Ta’ala berfiman :

 

Alif Laam Miim.

الم

1

Kitab (Al Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

2

(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,

الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ

3

dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

4

Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.

أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

5

 

B. Isi Kandungan Surat Al Baqarah 1-5

Berikut di bawah ini merupakan isi kandungan yang berasal dari Alquran dengan Terjemah dan Tafsir Singkat.

 Ayat 1:

Alif Lam Mim dikenal sebagai Al Muqaththa’at atau huruf-huruf yang dipakai dan dilisankan secara mandiri. Biasanya terdapat pada permulaan surah-surah yang jumlahnya tidak kurang dari 28 surah.

Singkatan Alif Lam Mim yang dicantumkan pada surah Al Baqarah dan permulaan surah lainnya memiliki arti “Aku Allah Yang Lebih Mengetahui.” Arti ini dikuatkan oleh Ibn’ Abbas dan Ibn Mas’ud, Alif meupakan singkatan dari Ana, sedangkan Lam singkatan dari Allah SWT, dan Mim singkatan dari a’lamu.

Menurut beberapa sumber lainnya, Alif singakat dari Allah SWT, Lam singkatan dari Jibril, dan Mim singkatan dari Muhammad.

Makna ini mengisyaratkanBahwa Alqur’an telah diturunkan  kepada Rasulullah oleh Allah dengan perantara malaikat Jibril.

 Ayat 2:

Ayat kedua mengartikan bahwa Alquran merupakan Kitab dari sisi  Allah yang tidak mungkin cacat dan  tidak ada sedikitpun keraguan di dalamnya. Ditujukan untuk orang-orang bertakwa agar dapat mendapatkan petunjuk dan ilmu yang bermanfaat. Sebab, Alquran adalah petunjuk bagi seluruh manusia. Sehingga bagi orang yang berakal sehat yang menelaahnya dengan pikiran yang tidak berat sebelah tanpa prasangka, maka akan mendapatkannya sebagai petunjuk yang pasti.

 Ayat 3:

Al ghaib merupakan sesuatu yang tersembunyi atau tidak Nampak oleh mata kepala. Misalnya “Pertanyaan kubur, Nikmat dan siksa kubur, yaumul ba’ts, Shirot, Surga, dll.

Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang memiliki iman dan yakin dengan hal ghaib, membenarkan perkara yang tidak dapat ditangkap panca indera dengan cara membuktikannya dengan ibadah dan melaksanakan perintah Sholat sebagai bentuk pengabdian pada Allah.

 Ayat 4:

Orang yang beriman dan bertakwa menyakini bahwa Alquran adalah penyempurna dari kitab-kitab Allah sebelumnya, yaitu Taurat, Zabur, Injil, dan Shufu yang diturunkan pada para Rasul Allah.

Mereka juga menyakini bahwa adanya alam kehidupan pasca kematian dan membenarkan semua yang terjadi setelah kematian dengan menjaga hati, lisan, dan perbuatan selama di dunia.

 Ayat 5:

Yang dimaksud dengan Muflihun [ Orang yang beruntung ] disini adalah”Annajuna minannar wal faizuna biljannah” yakni selamat dari siksa api Neraka dan bahagia karena Masuk Surga.

Jadi Orang orang yang bertakwa yang memiliki sifat sifat diatas, kelak diakhirat akan menjadi orang yang bahagia  yaitu masuk Surganya Allah Ta’ala.